Pos

Tim PPDM UAD Berikan Pelatihan Capacity Building

Tim PPDM UAD

Tim pengusul  Program Pengembangan Desa Mitra (PPDM) Kemenristekdikti-Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menyelenggarakan program pelatihan kepada Perangkat Desa Ngalang pada Sabtu 27 Juli 2019 di balai Desa Ngalang, Gedangsari, Gunungkidul. PPDM ini mendapatkan dana dari Kementrian Riset Teknologi Pendidikan Tinggi (Kemenrisetdikti) untuk memberdayakan masyarakat Desa Ngalang menuju Desa Wisata Sehat. PPDM ini merupakan program multiyears yang rencananya diadakan dalam kurun waktu tiga tahun kedepan.

Pelatihan ini merupakan Pelatihan Leadership dan Capacity Building bagi perangkat desa Ngalang yang terdiri dari pelatihan kerjasama dan team building, pelatihan motivasi, adaptation skill, dan ketrampilan komunikasi. Tujuan dari kegiatan ini adalah membentuk kekompakan dan kerjasama perangkat Desa Ngalang untuk membangun desa wisata sehat. Peserta pelatihan mengikuti kegiatan dengan penuh bahagia dan antusias. Pelatihan ini diberikan dengan sangat menarik melalui berbagai metode permainan, lagu penyemangat dan video inspiratif. Pada sesi pertama Tri Wahyuni Sukesi, S.Si., MPH  memberikan pelatihan mengenai kerja sama dan team building  sebuah tim kerja, pelatihan ini diisi melalui permainan dengan merefleksikannya dan praktik langsung untuk membangun kerjasama tim.

Pemateri kedua  Dr. Fatwa Tentama, S.Psi., M.Si memberikan motivasi untuk meningkatkan potensi diri  perangkat desa. Dalam sesi ini Fatwa menyampaikan “Setiap manusia yang lahir telah memiliki potensi, tidak ada manusia bodoh dan malas, kita hanya perlu mengidentifikasi dan mengembangkan potensi yang kita miliki”. Selain itu memberikan motivasi terhadap masyarakat melalui permainan dan memberikan refleksi untuk menumbuhkan motivasi dan kekuatan untuk pantang menyerah.

Pada sesi ketiga Sulistyawati, S.Si., MPH menyampaikan materi mengenai adaptation skill. Pemateri ketiga menyampaikan “adaptasi penting karena hidup ini dinamis” dimana materi ini diberikan agar tidak terjadi Shock culture  saat Desa Ngalang menjadi desa wisata. Pada sesi keempat disampaikan oleh Dr. Surahma Asti Mulasari, S.Si., M.Kes  mengenai ketrampilan komunikasi dalam sebuah tim, agar informasi tersampaikan dengan tepat. Penyampaian materi dengan permainan yang atraktif dan menarik dan juga memberikan refleksi terhadap hasil permainan tersebut.

Dr. Fatwa Tentama mengatakan, melalui program PPDM ini diharapkan Desa Ngalang menjadi lebih berkembang khususnya terkait dengan penguatan tata kelola, administrasi dan infrastruktur desa ngalang menuju desa wisata sehat. (Ds)

KAFAPSI berbagi pengalaman di P2K 2018

“Selamat datang mahasiswa baru di kampus Universitas Ahmad Dahlan, pilihan kalian di kampus tercinta ini dan mengambil jurusan psikologi bukanlah terjadi secara kebetulan, tapi Allah telah mengatur itu semua. Niatkanlah hati kalian untuk menimba ilmu sebanyak-banyaknya, banyaklah berproses”. Amirudin M.Si ketua KAFAPSI saat di wawancarai oleh tim.

Keluarga Alumni Fakultas Psikologi (KAFAPSI),berkesempatan mengisi disalah satu  sesi P2K Fakultas Psikologi 2018 (31/8/2018). Bertempat di Ruang 1.1.304, Kafasi membawa 5 pesonilnya yang turut hadir dalam memeriahkan P2K tahun ini. Selain berbagi cerita tentang pengalamanya selama menjadi mahasiswa, para alumni juga memotivasi para mahasiswa baru untuk aktif berorganisasi.

Kafapsi  merupakan wadah bagi para alumni Psikologi UAD,  untuk bisa berkontribusi dalam pengembangan Fakultas Psikologi UAD. Pada kesempatan sebelumnya, Kafapsi juga secara berkala memberikan  beasiswa kepada mahasiswa S1 yang memiliki nilai akademik sesuai kriteria yang di tentukan.   Salah satu alumni Iban S. Safwan (Angkatan 1997) yang sekarang bekerja di Chevron sebagai human Resources juga berkesempatan menjadi pembicara dalam acara P2K .

Banyak golongan mahasiswa yang ada di lingkup Universitas, diantara dikenal dengan KUPU-KUPU (Kuliah Pulang). Istilah tersebut sangat popular mengingat masih banyaknya mahasiswa yang kurang memanfaatkan masa mudanya selagi masih menjadi mahasiswa. Hal ini sangat di sayangankan karena untuk terjun ke lapangan kerja di butuhkan soft skill untuk bisa bekerja dalam kelompok. Soft skill tersebut bisa  didapatkan dengan mengikuti kegiatan-kegiatan kampus, sehingga nantinya ketika terjun ke dunia kerja sudah mampu beradaptasi dengan baik.

Amirudin  berpesan bahwa mahasiswa harus aktif dalam mengikuti berbagai organisasi kampus,”Ingat bahwa kalian harus berinteraksi dengan manusia dan tidak bisa mengandalkan 30 % belajar di bangku kuliah, seharusnya 70% itu harus ikut organisasi kampus dan kegiatan universitas. Ketika kalian mengikuti itu maka kalian akan berlaih public speaking, manajement waktu dan leadership”