REGULASI EMOSI PADA GURU PEMBIMBING KHUSUS
REGULASI EMOSI PADA GURU PEMBIMBING KHUSUS
Disusun oleh:
Gladis Corinna Marsha, Een Rohaeni, Ayu Meryka Santoso
Pasca sarjana Psikologi Universitas Ahmad Dahlan mengadakan pelatihan “Regulasi Emosi pada Guru Pembimbing Khusus” di SNC SD Daar el Salam, yang merupakan salah satu sekolah penyelenggara program inklusif di Kabupaten Bogor. Kegiatan ini merupakan bentuk Program Pemberdayaan Umat (PRODAMAT) yang dilakukan di SNC Daar el Salam, pada hari Selasa (06/07/2021). Mahasiswa Pascasarjana UAD berpartisipasi dalam kegiatan ini sebagai tim trainer, antara lain Gladis Corinna Marsha, Een Rohaeni dan Ayu Meryka Santoso. Pelatihan dilakukan secara daring, dan disambut baik oleh Kepala Sekolah SD, yaitu Yati Nurhayati, S.Ag., M.Pd., dan diikuti oleh 15 guru pembimbing khusus dan 34 guru reguler.
Yati Nurhayati, S.Ag.,M.Pd., sebagai Kepala SD Daar el Salam mengatakan bahwa, “Kami sangat antusias menerima program pengabdian umat dari mahasiswa Pascasarjana UAD ini karena materi pelatihan yang disampaikan sangat dibutuhkan bagi guru pembimbing khusus di SD khususnya dan guru reguler pada umumnya, sehingga saya mendukung kegiatan seperti ini dapat memberi manfaat kepada guru-guru di sekolah kami. Harapannya, semoga guru-guru dapat lebih mendapatkan pengetahuan dari pelatihan ini dan mampu memberikan layanan yang lebih baik lagi kepada para peserta didik. Kami sangat berterima kasih kepada UAD yang telah berkenan memberikan pelatihan kepada sekolah kami sebagai salah satu sasaran program pemberdayaan umat”.
Rangkaian kegiatan Program Pemberdayaan Umat (PRODAMAT) yaitu pelatihan “Regulasi Emosi” dengan 7 sesi diantaranya “pembukaan dan sosialisasi kontrak pelatihan”, dipandu oleh Een Rohaeni, “Pengertian regulasi emosi” dan “Latihan mengenal emosi”, dipandu oleh Ayu Meryka Santoso, “Kenali dan Kelola emosi kita”, “Berfikir positif”, dipandu oleh Een Rohaeni, lalu “Relaksasi kesadaran”, dan “Penutup” yang dipandu oleh Gladis Corinna Marsha. Kegiatan ini berisi permainan-permainan, diskusi, pemahaman materi, dan simulasi edukatif yang disimpulkan dengan pemaknaan oleh trainer. Selain itu, setiap peserta mendapat kuesioner untuk mengenali emosi diri, cara mengatasinya, dan dampaknya bagi diri dan siswa. Peserta langsung diajak untuk memahami kondisi emosi dalam pengajaran kepada siswa, mengevaluasi diri, mendapat gambaran pentingnya regulasi emosi, dan bagaimana cara meregulasi emosi dalam dunia pendidikan.
Acara pelatihan yang dimulai pukul 09.00 dan berakhir pada pukul 12.00 ini ditutup dengan sesi tanya jawab dan kesan-kesan dari Kepala Sekolah dan para peserta pelatihan. Setelah itu, peserta bersama tim trainer mengambil foto bersama sebagai bentuk kenang-kenangan.
Adapun testimoni dari pelatihan regulasi emosi tersebut secara keseluruhan merasa senang, antusia dan puas dengan materi yang diberikan, karena merupakan wawasan baru bagi para guru terutama bagi guru pembimbing khusus. Hal ini dapat dilihat dari beberapa ungkapan-ungkapan yang disampaikan oleh guru pembimbing khusus diantaranya “sangat antusias, senang dan berharap ada ilmu yang baru kembali untuk dibagikan pada kami. Jazakumullah”, ungkap dari Rika kartika S.Pd.I. “Senang karena mendapatkan ilmu baru, melatih kembali untuk mengenal perasaan dan cara menyalurkannya”, ujar dari Dwi Semi Mugi Rahayu, S.Kep. Begitupun salah satu guru reguler yaitu Eka Sumiarti, S.Pd menyampaikan bahwa “Alhamdulillah senang dan bermanfaat bagi pribadi dan dapat dipraktekkan dalam KBM”