LITERASI KESEHATAN MENTAL REMAJA PADA PROGRAM PASHMINA PIMPINAN DAERAH NASYIATUL AISYIYAH BANTUL
LITERASI KESEHATAN MENTAL REMAJA PADA PROGRAM PASHMINA PIMPINAN DAERAH NASYIATUL AISYIYAH BANTUL
Pascasarjana Psikologi Universitas Ahmad Dahlan mengadakan program pemberdayaan umat (Prodamat) dengan judul “Literasi Kesehatan Mental Remaja pada Program PASHMINA Pimpinan Daerah Nasyiatul Aisyiyah Bantul”. Program ini dilaksanakan pada tanggal 4-5 september 2021 secara online. Tim pelaksana program ini dibimbing oleh bapak dosen Dr. Hadi Suyono, S.Psi., M.Si dan diketuai oleh Kurdeniansyah. Anggota tim diantaranya adalah Yosep Mukti Setiadi, Supriyadi Umasangadji, Nurmila Hendrayanti, dan Aulia Rahma.
Rangkaian program ini diawali dengan pembentukan grup WA peserta webinar pada 4 september 2021, dimana dalam grup tersebut peserta diberikan link untuk mengisi kuesioner yang berfungsi sebagai skrining kesehatan mental. Selanjutnya pada ahad 5 September 2021 pukul 08.00-10.00 dilaksanakan webinar literasi kesehatan mental melalui google meet yang dibersamai oleh Irwan Rosadi, S.Psi., M.Psi., Psikolog sebagai pemateri dan Nurmila Hendrayanti, S.Psi sebagai moderator. Setelah webinar ini berlangsung, dilanjutkan tanya jawab antara peserta dan pemateri di grup WA serta evaluasi program hingga pukul 13.00 WIB.
Jumlah peserta yang mendaftar pada program ini adalah 73 orang, namun pada pelaksanaan webinar jumlah peserta yang aktif mengikuti hingga akhir kurang lebih 60 hingga 67 orang dikarenakan faktor internet masing-masing peserta. Program ini dinilai berhasil untuk meningkatkan literasi kesehatan mental pada remaja sebagai bentuk preventif maupun promotif permasalahan gangguan mental remaja. Hal ini dapat dilihat dari hasil evaluasi peserta webinar yang diisi dalam form evaluasi secara online. Sebagian besar peserta menyatakan bahwa program ini bermanfaat dan menambah pengetahuan serta pemahaman peserta tentang kesehatan mental.
Beberapa peserta menyatakan setelah mendapatkan pengetahuan dan pemahaman tentang kesehatan mental, tidak lagi memiliki stigma negatif terhadap pasien kesehatan mental. Selain itu, beberapa peserta menyatakan memiliki perubahan persepsi bahwa mendatangi profesional seperti dokter jiwa (Psikiater) atau Psikolog bukanlah aib atau hal negatif. Kesehatan mental merupakan bagian dari kesehatan individu yang komprehensif bagi individu dan dapat diupayakan untuk selalu terkontrol dengan mengupayakan pola hidup berupa pola pikir dan pola perilaku yang baik.