Tamasya Kerabat Seri 3 dengan Tema “Membangun Masa Depan dari Rumah”, Hadirkan Narasumber Inspiratif
Yogyakarta, 16 April 2025 kegiatan Tamasya Kerabat Seri 3 dalam rangkaian Gerakan Ayah Teladan sukses diselenggarakan pada Rabu (16/4) secara hybrid dengan mengangkat tema ”Membangun Masa Depan dari Rumah”. Acara ini berlangsung di Auditorium Kampus 1A Universitas Ahmad Dahlan, Jl. Kapas, Semaki, Yogyakarta dan juga diikuti secara daring melalui platform Zoom.
Acara ini merupakan bagian dari Program Kelas Orang Tua Hebat (KERABAT) yang kali ini hadir dalam edisi spesial bertajuk Gerakan Ayah Teladan. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) DIY dan berkolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk Universitas Ahmad Dahlan, Asosiasi Penyelenggara Pendidikan Tinggi Psikologi Indonesia (AP2TPI) Wilayah DIY, Himpunan Mahasiswa Psikologi Indonesia (HIMPSI) DIY, serta Komunitas Lingkar Ayah Indonesia.
Dr. Mustikaningtyas, S.Psi., MPH, selaku Ketua Tim Kerja KK PS Perwakilan BKKBN DIY, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan agenda rutin yang telah berjalan sejak tahun 2024. ”Hari ini kita menghadirkan Kelas Orang Tua Hebat dalam edisi khusus Gerakan Ayah Teladan. Ini memang secara spesifik berkolaborasi dengan UAD sebagai anggota AP2TPI DIY, dan juga dengan HIMPSI DIY serta Lingkar Ayah Indonesia yang hari ini akan menandatangani MOU dengan kami,” ujarnya.
Beliau juga menambahkan bahwa Program Kerabat ini adalah kegiatan rutin setiap bulan yang dilaksanakan setiap Rabu di minggu ketiga. ”Harapannya ke depan, melalui kolaborasi ini, kegiatan kami tidak hanya menyasar masyarakat umum atau lingkungan instansi, tetapi juga bisa masuk ke ranah kampus dan menjangkau mahasiswa sebagai calon orang tua di masa depan,” tambahnya. Hal ini juga dikuatkan dalam sambutan Dekan Fakultas Psikologi UAD Elli Nur Hayati, M.P.H, Ph.D., Psikolog, yang menyampaikan bahwa kerjasama dengan Perwakilan BKKBN DIY dapat terus berlanjut dengan melibatkan berbagai kampus di DIY khususnya fakultas psikologi untuk meningkatkan partisipasi konkrit peran laki-laki dalam pengasuhan.
Tamasya di Kerabat Seri 3 resmi dibuka secara online oleh Kepala Perwakilan BKKBN DIY Mohamad Iqbal Apriansyah, SH., M.P.H. Beliau juga menyaksikan penandatanganan Nota Kesepahaman dengan Perkumpulan Lingkar Ayah Indonesia serta penandatanganan Komitmen Bersama dengan komunitas berbasis ayah yaitu Kelompok KB Pria Satriyo Widodo, Aliansi Laki-Laki Baru, The Aqil Baliqh Institute, Si Anak Hebat, Ayah ASI Yogyakarta, dan Ayah Hebat Peduli ASI (AHPASI) Jetis Sleman.
Dalam sesi utama, dua narasumber utama hadir membagikan wawasan mendalam terkait peran ayah dalam pengasuhan, yakni Hafan Asfari, S.Psi., M.Psi., Psikolog yang merupakan dosen Fakultas Psiskologi UAD dan Rizqi Tajudin, S.Si, founder sekaligus Ketua Umum Lingkar Ayah Indonesia.
Hafan Asfari menekankan bahwa peran ayah dalam membangun masa depan anak sama pentingnya dengan peran ibu. ”Misalnya, proteksi atau perlindungan secara psikologis yang diberikan ayah itu memiliki dampak yang signifikan bagi anak. Maka, sangat penting bagi ayah dan ibu untuk terlibat bersama dalam pengasuhan”, ungkapnya. Beliau juga menjelaskan bahwa menjadi ayah teladan sebaiknya dimulai sejak sebelum pernikahan. ”Ketika laki-laki tahu ia akan menikah, maka ia harus mempersiapkan diri menjadi ayah, baik secara emosional, finansial, maupun memiliki gambaran yang sehat tentang sosok ayah” terangnya.
Rizqi Tajuddin dalam paparannya lebih menggunakan pendekatan emosional untuk memantik kesadaran akan peran ayah yaitu sebagai: pelindung dan pemandu; cermin maskulinitas sehat; serta rekan tumbuh. Hambatan peran ayah sering terjadi karena pola asuh masa lalu, tuntutan kerja dan tekanan sosial, serta kurangnya kesadaran dan dukungan sosial. Perlu motivasi untuk menggerakkan hati para ayah dari tahu menjadi mau dan dari mau menjadi mampu. ”Oleh sebab itu diperlukan kolaborasi dan dukungan komunitas keayahan agar tidak berjuang sendiri” tambahnya.
Kegiatan hari ini menjadi momentum penting dalam membangun kesadaran, komitmen, dan kolaborasi lintas sektor untuk memperkuat peran ayah dalam pengasuhan anak sebagai fondasi masa depan keluarga dan bangsa. ”Ayah terlibat, generasi hebat” menjadi tagline Gerakan Ayah Teladan Indonesia (GATI).
Writed by Regita Putri Sadono