Berbagi Inspirasi & Motivasi ke Seberang Pulau
Berbagi Inspirasi & Motivasi ke Seberang Pulau
Disusun oleh:
Muhammad Akbar Nugroho, Asti Iryanti Putri, Ninda Putri Utami
Masa pandemi tak menghalangi Pascasarjana Psikologi Sains Universitas Ahmad Dahlan, untuk melaksanakan Program Pemberdayaan Umat (Prodamat). Memanfaatkan teknologi, kali ini para mahasiswa yang terdiri dari Muhammad Akbar Nugroho, Asti Iryanti Putri, dan Ninda Putri Utami, mencoba menjangkau masyarakat yang diluar Daerah Istimewa Yogyakarta. Bekerjasama dengan Forum Pemuda Difabel Kalimantan Timur (FPDK), mereka menyelenggarakan Webinar dengan tema “Dukungan Psikologis bagi Orangtua Anak Berkebutuhan Khusus”.
Penerimaan dan kesiapan mengasuh anak berkebutuhan khusus, sangat diperlukan untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan anak. Oleh karena itu, kesehatan mental orangtua harus diperhatikan juga, agar mampu mengasuh anak dengan optimal. Dukungan psikologis diperlukan, agar orangtua mampu melalui tahapan penerimaan yang baik.
Kegiatan dilaksanakan pada Minggu, 28 November 2021, pukul 13.00 – 14.30 WIB, dengan narasumber Ibu Herlina Siwi Widiana, S.Psi., M.A., Ph.D. Salah seorang peserta, Rina Rachim menilai bahwa materi yang disampaikan pembicara sangat sesuai dengan pengalaman hidupnya sebagai orang tua dari anak difabel fisik. Ibu yang bekerja di salah satu instansi pemerintah itu, membeberkan kesulitan birokrasi yang ia alami dalam menyekolahkan anaknya di sekolah inklusi. Padahal menurutnya, pemerintah dalam sosialisasi kebijakan seringkali menyampaikan bahwa anak difabel fisik yang memiliki kemampuan intelektual dan emosi yang sama, dapat bersekolah di sekolah yang sama dengan anak non difabel. Hal itu cukup mempengaruhi kepercayaan diri anaknya yang kini berusia 17 tahun. Namun, tantangan yang dihadapi, justru membuat ibu yang memiliki lebih dari satu anak difabel tersebut, termotivasi untuk membesarkan anak-anaknya lebih baik. Anak yang tertua yang juga difabel fisik, kini bahkan telah menjadi aissten dosen di salah satu universitas di Samarinda.
Sementara itu, Yulia, ketua FPDK, mendukung upaya yang dilakukan ibu Rina Rachim dalam membesarkan anak-anaknya. Ia juga berharap orang tua lainnya tak patah semangat dengan kehadiran anak-anak mereka yang berkebutuhan khusus. Yulia yang juga pernah mengalami diskriminasi, menyatakan bahwa untuk melawan diskriminasi dapat dilakukan dengan prestasi. Meskipun peserta tidak mencapai target, namun materi yang disampaikan, serta sesi berbagi yang dilakukan, cukup menginspirasi. Pembicara, Herlina Siwi Widiana, yang juga memiliki anak difabel, mengucapkan terima kasih atas pengalaman yang dibagikan peserta. Webinar ini tak hanya menjadi sesi berbagi ilmu, namun juga berbagi pengalaman inspiratif dan motivatif