My Precious Life: Strategi Membabat Narasi Mitos Pulung Gantung dan Menekan Kasus Bunuh Diri di Gunungkidul
Yogyakarta – Tim Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) skim Pengabdian Masyarakat (PM) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) 2024 atau yang dikenal juga dengan Eksha Team, telah berhasil menyelesaikan program inovatif bertajuk “My Precious Life” di Dusun Ngampel, Desa Giripanggung, Kabupaten Gunungkidul. Program ini berlangsung selama tiga bulan, dimulai dari bulan April hingga Juli 2024, dan bertujuan untuk mengurangi tingginya angka bunuh diri di daerah tersebut yang seringkali dikaitkan dengan narasi mitos pulung gantung.
Polres Gunungkidul menyampaikan bahwa Gunungkidul menjadi kabupaten yang konsisten menyumbangkan lebih dari 20 kasus setiap tahunnya selama rentang waktu 2019-2023. Dalam konteks ini, “My Precious Life” hadir sebagai inisiatif untuk memberikan dukungan psikologis kepada masyarakat setempat. Tim PKM-PM UAD 2024 Eksha Team yang terlibat dalam program ini yaitu Sri Kushartati S.Psi. M.A., Psikolog., Dimas Brian Adi Putra (Psikologi), Alvin Nuru Syah Gunawan (Psikologi), Raka Pramudita Hidayat (Psikologi), Mahia Nasywa Paramesti (Psikologi), dan Nur Asfia (Ilmu Komunikasi).
My Precious Life terdiri dari tiga rangkaian kegiatan utama: (1.) Training of Trainer kepada kader PKK sebagai bekal pengetahuan dan keterampilan untuk melakukan deteksi dini terhadap penyebab bunuh diri dan membantu menyalurkan ke fasilitas kesehatan terdekat, (2) Psikoedukasi permainan Mbalang Lintang kepada lansia selaku kelompok rentan. Permainan ini dirancang dengan memposisikan lansia sebagai astronot yang terjebak di luar angkasa dan mencoba kembali ke bumi dengan melempar bintang sebagai tanda meminta pertolongan, secara filosofis permainan ini menggambarkan lansia yang berada di tengah tekanan kehidupan dan mencoba bertahan hidup dengan menemukan kebermaknaan hidupnya dan mengajarkan lansia untuk meminta pertolongan ke lingkungan sekitar. Namun, seiring berjalannya waktu siapa saja dapat memainkan mbalang lintang terlepas dari usia, dan (3) Psychological Campaign berupa banner, poster dan flyer untuk seluruh masyarakat mengingat sulitnya jaringan internet di Dusun Mitra, sehingga penyebaran informasi secara langsung dirasa lebih efektif.
Kegiatan ini diakhiri dengan acara perpisahan dan penandatangan surat pernyataan komitmen untuk keberlanjutan program “My Precious Life” di Desa Giripanggung. Acara ini dihadiri oleh tokoh masyarakat dan kader PKK Desa Giripanggung yang menunjukkan antusiasme dan dukungan terhadap inisiatif ini.
Nur Asfia selaku Public Relations Eksha Team menyatakan bahwa program “My Precious Life” ini diharapkan dapat menjadi solusi efektif bagi masyarakat Dusun Ngampel dalam melakukan deteksi dini terhadap penyebab bunuh diri. “Kami ingin memastikan bahwa masyarakat mendapatkan pertolongan pertama yang tepat dari lingkungan sekitarnya dan dapat dirujuk ke layanan kesehatan terdekat”.
Keberhasilan program ini tidak hanya terletak pada implementasinya, tetapi juga pada upaya berkelanjutan untuk menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan mendukung bagi masyarakat Gunungkidul. Eksha Team berkomitmen bekerjasama dengan masyarakat setempat yang menyasar kepada 3 kelompok saling berkaitan, yaitu kader PKK, lansia, dan masyarakat.
Tentang Eksha Team
Eksha Team adalah kelompok mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan yang berkomitmen untuk memberikan edukasi kepada masyarakat terkait pencegahan bunuh diri dan menyikapi narasi mitos pulung gantung dengan pendekatan ilmiah. Melalui program “My Precious Life” Eksha Team melakukan pengabdian masyarakat yang terdiri dari 3 rangkaian kegiatan, Training of Trainer bagi kader PKK, bermain Mbalang Lintang bersama lansia selaku kelompok rentan, dan Psychological Campaign untuk masyarakat setempat.