PELATIHAN LOGOANALISIS UNTUK MENINGKATKAN KEBERMAKNAAN HIDUP PADA PASANGAN HIDUP (SUAMI DAN ISTRI)
PELATIHAN LOGOANALISIS UNTUK MENINGKATKAN KEBERMAKNAAN HIDUP PADA PASANGAN HIDUP (SUAMI DAN ISTRI)
Pascasarjana Psikologi Universitas Ahmad Dahlan mengadakan pelatihan Logoanalisis untuk Meningkatkan Kebermaknaan Hidup pada Pasangan Hidup (Suami dan Istri) di Gunungkidul sebagai bentuk Program Pemberdayaan Umat (PRODAMAT). Mahasiswa Pascasarjana UAD berpartisipasi dalam kegiatan ini sebagai Tim Trainer, antara lain Diyah Fitriasti Khoirunnisa, Yustintia Arofa N, Oktin Genisa, Fisa Amanah, dan Adi Arsoniadi. Rombongan Pascasarjana disambut oleh Kepala Dukuh Rejosari.
Pelatihan yang dilaksanakan pada tanggal 11 & 12 oktober 2020 di daerah Gunungkidul. Lokasi tempat kami pelatihan di Dusun Rejosari, Kalurahan Sumberwungu, Kapanewon Tepus, Kabupaten Gunungkidul. Tema yang kami angkat sebagai pelatihan yaitu Kebermaknaan hidup dengan judul Pelatihan Logoanalisis untuk Meningkatkan Kebermaknaan Hidup pada Pasangan Hidup (Suami dan Istri). Subjek dalam pelatihan ini yaitu pasangan suami dan istri masyarakat dusun Rejosari, Gunungkidul. Tujuan dari pengembangan pelatihan logoanalisis yaitu untuk membantu seseorang menemukan dan lebih menyadari makna dan tujuan hidupnya.
Rangkaian kegiatan Program Pemberdayaan Umat (PRODAMAT) yaitu pelatihan “Logoanalisis untuk Meningkatkan Kebermaknaan Hidup pada Pasangan Hidup (Suami dan Istri)” yang dipandu oleh Diyah Fitriasti Khoirunnisa beserta timnya. Kegiatan ini berisi pelatihan tentang mengenal sosok istri maupun suami, adanya game dan simulasi edukatif yang disimpulkan dengan pemaknaan oleh trainer. Selain itu setiap peserta mendapatkan kuesioner untuk mengetahui kondisi dirinya berkaitan dengan aspek -aspek psikologis dan motivasi belajar yang ada di dalam diri mereka. Peserta langsung mendapatkan hasil pengukuran terkait kondisi dirinya dan motivasi belajarnya saat itu juga.
Acara pelatihan yang dilaksanakan pada tanggal 11 dan 12 di tutup dengan berfoto bersama sebagai
kenang-kenangan. Saya senang bisa ikut acara ini soalnya bisa mengeratkan hubungan yang lebih baik lagi dan komunikasi bersama istri. Kata salah seorang peserta ketika dimintai testimoninya.
“senang rasanya kegiatan ini bisa berjalan dengan lancar mengingat prosesnya yang cukup panjang dan banyak memakan waktu, namun semua itu terobati setelah melihat para peserta sangat antusias dalam mengikuti kegiatan ini. Harapannya semoga komunikasi peserta pelatihan dapat lebih baik lagi, agar terciptanya hubungan suami istri yang harmonis”, jelas Diyah Fitriasti Khoirunnisa yang merupakan ketua kelompok penyelenggara kegiatan ini.