Pengembangan Organisasi di Era Modern
Dunia industri dan organisasi saat ini bergerak dinamis dengan perubahan lingkungan yang tidak mampu diprediksi atau lebih dikenal dengan istilah VUKA (Volatile Uncertain Complexity and Ambigue). Jum’at, 18 Agustus 2017, Kelompok studi mahasiswa magister profesi psikologi industri dan organisasi menyelenggarakan diskusi ilmiah dengan narasumber Tri Yuli Andriani selaku Direktur Human Capital and Safety, Health & Environment PT Kalimantan Prima Persada
Narasumber mengemukakan bahwa kondisi dunia bisnis modern tersebut memberikan dampak bagi pengelolaan sumber daya manusia dalam dunia industri dan organisasi. Seorang praktisi organizational development (OD) masa kini berperan sebagai agen perubahan atau agent of change yang telibat dalam pengembangan perusahaan ke arah strategic and tranformation. Adapun isu pengembangan yang diangkat dalam dunia pengelolaan sumber daya manusia (Human Capital) di era modern bertumpu pada tiga hal yang meliputi pengelolaan produktivitas man power, manajemen budaya dan manajemen perubahan.
Sumber daya manusia saat ini dipandang sebagai human capital yang merupakan modal bagi perusahaan untuk berkembang dan bersinergi dengan perubahan lingkungan yang dinamis. Narasumber mengatakan bahwa seorang praktisi organizational development (OD) saat ini menjalankan peran, fungsi dan aktivitas sebagai real talent partner dan ‘real CEO partner’ yang terlibat dalam hal-hal strategis dan tranformasi perusahaan menuju ke arah yang lebih baik. Adapun pengelolaan sumber daya manusia di era modern dibangun dari budaya perusahaan yang kuat dan baik sehingga mampu mengarahkan karyawan menunjukkan performa kerja yang optimal. Hal tersebut dibangun dari nilai-nilai yang diinternalisasikan melalui agen-agen perubahan yang dibentuk oleh praktisi OD bersama lini manajemen perusahaan. Manajemen budaya tersebut dibentuk dengan mekanisme yang aplikatif, menarik, mampu terukur dan dinamis dengan berbagai event sehingga mampu terinternalisasi secara oprtimal (mengakar).
Adapun program yang disusun idealnya telah melalui proses analisis dan pertimbangan matang yang berfokus pada kemanfaatan bagi elemen perusahaan. Hal tersebut menjadikan program yang dilakukan tepat sasaran dan memberikan perubahan yang signifikan positif bagi perusahaan. Ada enam kunci dalam praktik pengembangan perusahaan terkait manajemen produktivitas, manajemen budaya dan manajemen perubahan. Hal tersebut ialah: kompetensi, komitmen, kreatif, komunikasi, keberanian (courage), dan ketahanan (endurance). Enam hal tersebut merupakan kunci yang perlu diperhatikan seorang praktisi OD agar mampu optimal dan sukses dalam melakukan aktivitas pengembangan perusahaan di era modern.
“seorang praktisi human capital harus memulai program, menjalankan dan mewujudkan program pengembangan hingga tuntas. Permasalahan dalam pengembangan sumber daya manusia di perusahaan saat ini lazimnya terjadi karena program yang dilakukan tidak tuntas atau mandeg di tengah jalan’, ungkap Yuli.