Peran Psikologi Forensik dalam Penyelidikan: APSIFOR
Maraknya kasus-kasus kriminalitas di Indonesia yang semakin hari semakin meningkat membuat berbagai profesi terlibat untuk menyelesaikan berbagai tindak hukum yang terjadi tersebut. Hal ini tentu melibatkan berbagai disiplin ilmu salah satunya adalah ilmu psikologi, khususnya psikologi Forensik. Pada tanggal 5 November 2015 lalu Fakultas Psikologi Universitas Ahmad Dahlan telah sukses menggelar “Konferensi III & Temu Ilmiah Nasional VI Asosiasi Psikologi Forensik.”
Acara Konferensi ini diikuti oleh mahasiswa psikologi, ilmuan psikologi, dan psikolog dari berbagai wilayah di indonesia, dan menghadirkan pembicara-pembicara unggul dalam bidangnya yaitu Prof. Dr Yusti Probowati, Msi., Psikolog, Sampe Tuah, SH (Wakil Kejaksaan Tinggi DIY), Prof. Dr. Adrianus Maliala serta Keynote Speaker Nila F. Moeloek (Mentri Kesehatan RI) yang diwakili oleh drg. Tritarayati, SH, MH.Kes.
Berbagai contoh kasus-kasus terapan Psikologi forensik untuk membantu proses penyeledikan diulas pada konferensi ini yang sangat menarik perhatian audience sebanyak kurang lebih 250 peserta, tidak hanya berbagai kasus hukum diulas dari sisi psikologi forensik saja pada temu ilmiah nasional tetepi juga dibahas dari sisi kesehatan. Kompetensi psikolog forensik seperti melakukan criminal profiling, otopsi psikologis padakorban meninggal, membantu proses introgasi, pengambilan keputusan, intervensi psikologis kepada korban dan tersangka yang mampu dijelaskan dengan sangat baik telah membuka wawasan dan gambaran secara lebih luas kepada seluruh audience khususnya para mahasiswa.
“Acara ini sangat bermanfaat, menarik pembicara yang dihadirkan sangat luar biasa ilmunya, saya harap konferensi seperti ini dapat digelar di UAD lagi dengan cabang-cabang ilmu psikologi yang berbeda-beda setiap tahunnya.” Tutur Anggi salah satu peserta Konferensi dan Temu Ilmiah Nasional APSIFOR. (Des)