Kepedulian BEMF Psikologi “Korban bencana butuh bukti nyata”
Kepedulian Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Psikologi (BEMF), telah melaksanakan penggalangan dana untuk para korban bencana tanah longsor dan banjir di Bengkulu, dari inisiatif semua anggota (BEMF) penggalangan dana dilakukan secara internal, yaitu masuk di kelas-kelas Psikologi, dan cara eksternal yang dilakukan diperempatan jalan Gejayan, sehingga masyarakat dapat dengan mudah menyalurkan bantuannya.
Respon para mahasiswa sangat baik mereka menyisihkan uang saku untuk disumbangkan sebagai bentuk kepedulian, serta sambutan masyarakat yang baik untuk memberikan sumbangan, Total nominal yang terkumpulkan dalam penggalangan dana adalah Rp 3.383.000 dan langsung di salurkan lewat Ikatan Mahasiswa Peropinsi Bengkulu Yogyakarta (IKPMPB-Y).
Acara penggalangan dana dilakukan 2 hari yaitu pada (29-30/4/19), adapun penanggung jawab dari acara penggalangan dana adalah Ayu Apriyanti seorang mahasiswi Psikologi angkatan 2017 yang juga menjabat sebagai kepala departemen Pengabdian Masyarakat (PENGMAS), dalam organisasi (BEMF), tujuan dari adanya kegiatan tersebut “kami melakukan penggalangan dana, sebagai bentuk kepedulian (BEMF) terhadap masyarakat Bengkulu, yang menjadi korban pada bencana tanah longsor dan banjir.”
Bencana yang terjadi di Bengkulu adalah tanah longsor dan banjir, BPBD Provinsi Bengkulu mencatat informasi sementara 15 orang meninggal dunia, 5 orang hilang, 2 orang luka dan 2 lainnya mengalami luka berat. Sebanyak 12.000 orang mengungsi dan 13.000 jiwa terdampak bencana dan data ini dapat terus berubah mengingat bencana tersebut sangatlah besar. Banjir juga menyebabkan 184 rumah rusak berat. Sementara 40 titik insfratuktur termasuk jalan, jembatan, gorong-gorong rusak dan tak bisa dilalui, Mendengar kabar tersebut (BEMF) segera melakukan penggalangan dana.
Ditemui usai rapat rutin (BEMF) di Kebon Laras (7/5/19), Firman Afrianto atau biasa di panggil Firman, sebagai gubernur (BEMF) periode 2019/2020, ia mengungakapkan alasan mengapa (BEMF) harus segera melakukan penggalangan dana “karena korban bencana tidak butuh kata-kata, mereka butuh bukti nyata.” Jika ada penggalangan dana kembali, Firman berharap agar semua organisasi yang ada di psikologi termasuk dosen dan dekan, semua elemen tersebut terus meningkatkan kepeduliannya.” (Ayu)