Melihat dari Dekat Aplikasi Psikologi Komunitas di Gunung Kidul
Ahad (22/05/2016) Mahasiswa yang mengambil Mata Kuliah Psikologi Komunitas berkesempatan melakukan field visit di Komunitas Gunung Kidul. Komunitas yang dipilih yaitu Komunitas FPK2PA desa Bleberan dan Komunitas Mitra Keluarga desa Saptosari. Kunjungan didampingi oleh dosen pengampu mata kuliah Psikologi Komunitas yaitu Dra. Elli Nurhayati, MPH, Ph.D dan Dessy Pranungsari, S. Psi, M. Psi, Psikolog.
Rombongan mahasiswa tiba di lokasi pukul 10.00 dan langsung disambut baik oleh warga yang tergabung dalam komunitas FPK2PA dan Mitra Keluarga. Antusiasme mahasiswa terlihat dari banyaknya pertanyaan seputar kerja kader di komunitas kaitannya dengan pemberdayaan masyarakat di desa Bleberan dan desa Saptosari terkait penghapusan kekerasan perempuan dan anak.
Komunitas FPK2PA yang berdiri sejak tahun 2013 didasari banyaknya kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak yang tidak terselesaikan. Keprihatinan Rini Iswandari dan beberapa ibu ibu di desa Bleberan terhadap korban kekerasan menjadikan forum ini terbentuk dengan bantuan penguatan kapasitas dari LSM Rifka Annisa. Berbagai kegiatan penghapusan kekerasan perempuan dan anak yang dilakukan meliputi pengaduan, pencegahan, penanganan kasus, dan rujukan. Keberlangsunga Forum FPK2PA secara nyata didukung oleh pemerintah setempat di desa Bleberan, sehingga meskipun merupakan komunitas yang bergerak sukarela, namun dalam penenganan kasus bisa mengakses dukungan dana maupun tenaga dari berbagai pihak melalui jejaring yang terbentuk.
Komunitas Mitra Keluarga yang terbentuk setahun yang lalu juga diawali dari keprihatinan beberapa masyarakat dari desa Kepek melihat banyaknya pernikahan dini dan pekerja anak di wilayah tersebut. Banyaknya fenomena pernikahan dini dirasa menambah beban ekonomi sehingga masyarakat miskin semakin terpuruk. Salah satu dampaknya anak-anak terpaksa bekerja sebagai pembantu rumah tangga di kota-kota besar seperti Jakarta. Komunitas Mitra Keluarga dengan bantuan penguatan kapasitas dari Rifka Annisa membuat berbagai program pencegahan pernikahan dini dan trafficking anak. Meski baru satu tahun terbentuk, komunitas mitra keluarga berhasil mengurangi angka pernikahan dini dan trafficking anak.
“ Saya merasa kaget, begitu banyak masalah di masyarakat yang belum bisa diatasi. Untuk bisa mengatasi masalah di masyarakat selain membutuhkan ilmu juga keberanian dan kepedulian. Saya salut kepada ibu-ibu di komunitas FPK2PA yang dengan sukarela mengabdikan diri untuk menghapus kekerasan terhadap perempuan dan anak di wilayahnya”, papar Syifa salah satu mahasiswa yang mengikuti kunjungan lapangan.