Dosen, Staff dan Mahasiswa Psikologi mengikuti Pelatihan Dan Simulasi Tanggap Darurat
“Pengetahuan analisis resiko akan berguna untuk meminimalisir kecelakaan.” Jelas Dr. Zahrul Mufrodi, S.T., M.T. selaku dosen Teknik Kimia di UAD pada sambutannya. Dalam rangka pemenuhan syarat visitas ASEAN University Network-Quality Assurance (AUN-QA), PSDM UAD menyelengarakan pelatihan pemadaman api dan simulasi kebencanaan. Mengundang perwakilan dosen, staff dan mahasiswa dari masing-masing fakultas. Dilaksankan selama 2 tahap yaitu pada 23/04/21 dan 24/04/21.
Octo Noor Arafat, S.IP. kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Yogyakarta. Mengungkapkan, “mencegah lebih baik dari pada menganggulangi. Mari sama-sama mewujudkan Jogja aman dan nyaman huni bagi semuanya. lmu yang didapatkan hari ini bisa teruskan kepada orang-orang disekitar kita”. Ungkapnya dalam pembukaan pelatihan pemadaman api dan simulasi kebencanaan.
Kegiatan ini dilengakapi dengan praktek lapangan. Dipimpin Tim pemadam kebakaran yogyakarta. Peserta juga diperbolehkan untuk mencoba bagaimana cara memadamkan api dengan karung goni, Apar dan hydrant.
Anis Luthfiyah mahasiswa psikologi ini di beri kesempatan mencoba secara langsung praktek memadamkan api. “Menyenangkan, dapat ilmu baru tentang mitigasi bencana dan kebakaran. apalagi aku dapat kesempatan buat jadi relawan yang memadamkan api di simulasi. Semoga ada pelatihan mitigasi bencana yang full (dari gempa bumi, tsunami, dll). jadi biar lebih siap lagi sih. but overall menyenangkan”
Berganti topik. Peserta dikenalkan tentang apa itu bencana alam oleh Muji Raharjo selaku Kepala Bidang Penanganan Bencana. Ia mengenalkan faktor-faktor bencana dan membagikan kisahnya saat gempa jogja pada 2006. Pesa Muji agar senantiasa waspada. “Tinggal di yogyakarta berarti berdampingan dengan bencana.” Drs. Aris Yulianto menambahkan penjelasan tentang cara penyelamatan diri dari gempa. Serta praktek simulasi gempa. Hal tersebut dilakukan untuk memastikan peserta memahami penjelasan yang telah disampaikan.